Keduanya diyakini akan membicarakan masalah perdagangan bebas dan keimigrasian.
Trudeau akan menjadi kepala negara asing ketiga yang diterima Trump sejak dilantik menjadi presiden AS pada 20 Januari. Sebelumnya, Trump telah menjamu PM Inggris Theresa May dan kepala negara Jepang Shinzo Abe.
Keduanya akan bertemu sekitar jam makan siang, dan konferensi pers gabungan dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 waktu AS.
PM Kanada berusia 45 tahun itu berjanji berbicara "terus terang dengan penuh rasa hormat" dengan Trump.
"Kanada selalu memegang teguh nilai-nilai dasar yang menjadikan kami sebagai negara luar biasa, sebuah tempat keterbukaan," ucap Trudeau pada Jumat lalu di Yellowknife, ibu kota dari Northwest Territories, Kanada.
Hubungan ekonomi AS dan Kanada, yang perbatasan daratnya terpanjang di dunia, terjalin erat. Tiga per empat ekspor Kanada mendarat di AS, dan negara tersebut juga merupakan destinasi utama beragam produk dari sekitar 30 negara bagian Negeri Paman Sam.
NAFTA
Trump telah bertekad merenegosiasi atau membuang sama sekali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) antara Kanada, AS dan Meksiko. Namun renegosiasi dinilai tidak akan berlangsung mudah.
Pendukung perdagangan bebas, Trudeau menekankan pentingnya pakta tiga negara untuk perekonomian Kanada, dan dirinya mengingatkan mengenai sikap proteksionisme.
Jumat kemarin, Trudeau menyebut "jutaan pekerjaan di dua negara kita bergantung pada aliran barang dan jasa yang berjalan mulus."
Selama ini Trump belum pernah menyebutkan secara detail apa yang dia mau mengenai NAFTA. Ia hanya berkali-kali menyebutkan bahwa NAFTA itu adalah "musibah" bagi lapangan pekerjaan di AS dan mengancam menerapkan tarif impor atas barang dan jasa dari Meksiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News