California: CEO Amazon yang juga dikenal sebagai orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, mengumumkan mendedikasikan dana sebesar USD10 miliar atau setara Rp136,9 triliun untuk membantu memerangi perubahan iklim. Ini merupakan sumbangan terbesar yang pernah ada.
Selama ini, perusahaannya sering dikritik terkait kerusakan lingkungan akibat rekam jejak kerja Amazon. Namun pada 18 Februari 2020 Bezos mengumumkan keputusan menyumbangdana tersebut dalam sebuah pernyataan di akun Instagramnya.
Konglomerat e-commerce tersebut mengatakan bahwa ‘Bezos Earth Fund’ akan disalurkan untuk “mendukung para ilmuwan, aktivis, berbagai organisasi non pemerintah (NGOs). Termasuk usaha apapun yang ditujukan untuk memperbaiki dan melindungi bumi.”
“Perubahan iklim adalah ancaman terbesar untuk planet kita,” ungkap Bezos, pria yang kekayaanya diperkirakan mencapai USD130 miliar setara Rp1,7 triliun.
Bulan lalu ratusan pegawai Amazon menandatangani petisi online yang mengkritik kebijakan iklim Amazon. Mereka menuntut perusahaan tersebut agar berusaha lebih keras dalam memerangi perubahan iklim.
Amazon dituduh memproduksi sampah dalam jumlah besar dari kemasan yang digunakan untuk pengantaran paket dan juga emisi rumah kaca dari armada kendaraan yang digunakan.
“Saya ingin bekerja sama untuk mendukung berbagai usaha untuk memerangi akibat dari perubahan iklim di planet kita,” tulis Bezos dalam pengumumannya.
Ia juga mengungkapkan bahwa yayasan barunya akan mulai mengalokasikan dananya tahun ini.
September 2019 lalu, ia memberi pernyataan bahwa Amazon akan menjadi karbon netral mulai 2024. Dirinya berjanji bahwa perusahaannya akan memesan 100.000 truk elektrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar bensin.
Dilansir dari The New York Times, Bezos mengatakan bahwa dana tersebut tidak akan digunakan untuk investasi pribadi tetapi untuk mendanai berbagai proyek dan usaha perbaikan alam.
Dana yang dikeluarkan Bezos ini merupakan bentuk sumbangan dana terbesar yang pernah dikucurkan. The New York Times menambahkan, meskipun Bezos mengeluarkan dana USD10 miliar pun, dia tetap akan menjadi orang terkaya di dunia. (Flory Ambarita)
Selama ini, perusahaannya sering dikritik terkait kerusakan lingkungan akibat rekam jejak kerja Amazon. Namun pada 18 Februari 2020 Bezos mengumumkan keputusan menyumbangdana tersebut dalam sebuah pernyataan di akun Instagramnya.
Konglomerat e-commerce tersebut mengatakan bahwa ‘Bezos Earth Fund’ akan disalurkan untuk “mendukung para ilmuwan, aktivis, berbagai organisasi non pemerintah (NGOs). Termasuk usaha apapun yang ditujukan untuk memperbaiki dan melindungi bumi.”
“Perubahan iklim adalah ancaman terbesar untuk planet kita,” ungkap Bezos, pria yang kekayaanya diperkirakan mencapai USD130 miliar setara Rp1,7 triliun.
Bulan lalu ratusan pegawai Amazon menandatangani petisi online yang mengkritik kebijakan iklim Amazon. Mereka menuntut perusahaan tersebut agar berusaha lebih keras dalam memerangi perubahan iklim.
Amazon dituduh memproduksi sampah dalam jumlah besar dari kemasan yang digunakan untuk pengantaran paket dan juga emisi rumah kaca dari armada kendaraan yang digunakan.
“Saya ingin bekerja sama untuk mendukung berbagai usaha untuk memerangi akibat dari perubahan iklim di planet kita,” tulis Bezos dalam pengumumannya.
Ia juga mengungkapkan bahwa yayasan barunya akan mulai mengalokasikan dananya tahun ini.
September 2019 lalu, ia memberi pernyataan bahwa Amazon akan menjadi karbon netral mulai 2024. Dirinya berjanji bahwa perusahaannya akan memesan 100.000 truk elektrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar bensin.
Dilansir dari The New York Times, Bezos mengatakan bahwa dana tersebut tidak akan digunakan untuk investasi pribadi tetapi untuk mendanai berbagai proyek dan usaha perbaikan alam.
Dana yang dikeluarkan Bezos ini merupakan bentuk sumbangan dana terbesar yang pernah dikucurkan. The New York Times menambahkan, meskipun Bezos mengeluarkan dana USD10 miliar pun, dia tetap akan menjadi orang terkaya di dunia. (Flory Ambarita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News