Dalam sebuah surat yang dirilis Gedung Putih, Rabu (14/10/2015), Obama mengatakan 90 prajurit sudah dikirimkan dan terlibat dalam usaha memerangi Boko Haram, grup yang mendeklarasikan kesetiaannya kepada Islamic State (ISIS).
Gedung Putih menegaskan personel AS di Kamerun tidak akan terlibat misi pertempuran, melainkan hanya mengumpulkan data intelijen, misi pengintaian dan pengawasan. Namun, mereka akan tetap memegang senjata api untuk perlindungan diri.
"Ini akan menjadi bagian dari usaha perluasan untuk menghentikan penyebaran Boko Haram dan organisasi ekstrem lainnya di Afrika Barat," ujar juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, seperti dilansir AFP.
Misi di Kamerun akan berlanjut "hingga bantuan AS sudah tidak diperlukan lagi," tulis Obama di suratnya.
Keputusan AS dilakukan setelah Boko Haram terus berekspansi melebihi area tradisionalnya di Nigeria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id