"Kami akan terus mendorong hal tersebut. Secara administratif, saya pikir sekarang kami memiliki proses untuk mempercepat itu," kata Obama di Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Jumat (29/4/2016).
AS telah menawarkan perlindungan untuk jutaan korban perang di Suriah dan Irak. Melalui United States Citizenship and Immigration Services, AS ingin mengolah dan mengakui para pengungsi.
"Badan ini juga untuk memastikan bahwa para pengungsi tak memiliki hubungan dengan ekstremis di Suriah dan Irak," lanjutnya.
Obama juga mengkhawatirkan bahwa anggota kelompok militan Islamic State (ISIS) bisa saja datang ke AS dengan menyamar sebagai pengungsi.
Lebih dari 30 gubernur telah mencoba memblokir pengungsi dari negara mereka, namun pengadilan mengatakan hal tersebut adalah hak dari pemerintah federal untuk mengatasi masalah pengungsi.
Pemerintah AS menerima jauh lebih sedikit pengungsi yang kabur dari perang Suriah dan Irak ketimbang negara-negara mitra di Eropa dan Timur Tengah.
Obama beberapa kali menyanjung Kanselir Jerman, Angela Merkel yang membuka pintu lebar untuk para pengungsi Suriah memasuki Eropa.
Usai serangan 13 November lalu di Paris, AS juga memperketat pemeriksaan penerimaan pengungsi Suriah ke Negara Adidaya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News