Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Obama di KTT AS-ASEAN (Foto: AFP)
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Obama di KTT AS-ASEAN (Foto: AFP)

Jokowi Dorong KTT AS-ASEAN Bantu Selesaikan Masalah Palestina

Fajar Nugraha • 16 Februari 2016 14:43
medcom.id, California: Presiden Joko Widodo menyampaikan isu utama dalam pertemuan KTT AS-ASEAN. Presiden mendorong KTT AS-ASEAN bantu selesaikan masalah di Palestina.
 
Dalam kesempatan working dinner bersama Presiden AS Barack Obama dan Kepala Negara anggota ASEAN lainnya pada 15 Februari, Presiden Jokowi diberikan kesempatan memberikan pernyataan seperti halnya kepala negara/pemerintahan negara ASEAN.
 
Untuk kawasan Laut China Selatan, Presiden Jokowi menekankan bahwa kawasan ini harus damai dan stabil.

"Hukum internasional harus dihormati, rivalitas kekuasaan besar harus dicegah, DOC harus dilaksanakan secara penuh dan efektif, dan COC harus dapat segera diselesaikan. Presiden juga menekankan pentingnya untuk semua pihak menghentikan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan ketegangan," ujar Presiden Joko Widodo dalam pertemuan KTT AS-ASEAN, seperti dikutip dari pernyataan Istana Kepresidenan, yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (16/2/2016).
 
Sebagai non-claimant state, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia ingin memberikan kontribusinya bagi perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan.
 
Dalam menyikapi keadaan di Timur Tengah Presiden menyampaikan keprihatinannya. Di awal 2016 ini, keprihatinan dunia meningkat dengan memburuknya hubungan Arab Saudi dengan Iran. Padahal di saat bersamaan isu Palestina belum dapat diselesaikan, begitu juga konflik Suriah yang menyebabkan mengalirnya arus pengungsi keluar Suriah.
 
Di saat yang sama, menurut Presiden, upaya melawan teroris ISIS hasilnya masih jauh dari baik. Bahkan, jumlah Foreign Terrorist Fighters (FTF) bertambah. Indonesia tidak bisa tinggal diam melihat kondisi ini.
 
"Saya telah mengutus Menteri Luar Negeri Indonesia ke Iran, Arab Saudi dan sejumlah negara di Timur Tengah untuk menggalang perdamaian," ucap Presiden.
 
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa pesan damai dan solusi politik juga telah disampaikan Indonesia pada PTM (Pertemuan Tingkat Menteri) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Jeddah, 21 Januari 2016. Pesan damai ini telah menjadi bagian dari Communique PTM Luar Biasa OKI saat itu.
 
Presiden menyampaikan bahwa, Indonesia telah mengusulkan dibentuknya suatu mekanisme sejenis Code of Conduct yang berisi prinsip-prinsip membangun kepercayaan (trust building), menghormati kedaulatan negara lain, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
 
"Ini merupakan salah satu kunci terciptanya perdamaian di Timur Tengah," tegas Presiden.
 
Dukungan terus menerus dari Indonesia atas kemerdekaan Palestina juga disampaikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Presiden menyatakan bahwa dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina terus dilakukan secara konsisten. Salah satu wujud konkret kontribusi Indonesia adalah kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa  Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada 6-7 Maret 2016.
 
KTT Luar Biasa OKI yang akan dilaksanakan di Jakarta ini menurut rencana akan membahas masalah Palestina dan Al Quds. Dan sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengundang observer termasuk AS.
 
Di akhir sambutannya, Presiden menyatakan bahwa, "Saya ingin mendorong agar ASEAN dan AS terus dapat memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah Palestina".
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan