Polisi mengatakan, setidaknya satu tersangka dicari sehubungan dengan penembakan massal yang terjadi di dekat restoran cepat saji McDonald’s. Kejadian berlangsung hanya beberapa blok dari Pasar Pike Place.
Ini adalah penembakan ketiga di daerah itu dalam waktu kurang dari dua hari. Kejadian tersebut merupakan insiden terbaru dari kekerasan senjata yang telah mempengaruhi gereja, bioskop dan tempat-tempat umum lainnya di Amerika Serikat.
"Petugas menyelidiki penembakan di dekat 4th dan Pine," kata Departemen Kepolisian Seattle dalam sebuah tweet. "Banyak korban. Tersangka telah melarikan diri, dan polisi sedang mencari dia. Petugas dan petugas medis memberikan pertolongan pertama kepada yang terluka,” imbuh pihak kepolisian.
Kepala polisi Carmen Best mengatakan, kepada wartawan di tempat kejadian bahwa satu orang, seorang wanita, telah tewas dan beberapa orang lainnya cedera dalam penembakan yang terjadi tak lama setelah pukul 17:00 waktu setempat.
Petugas di Harborview Medical Center, tempat semua yang terluka diangkut, mengatakan tujuh orang dirawat di rumah sakit. Korban terluka termasuk seorang bocah lelaki berusia sembilan tahun.
Polisi memerintahkan orang untuk tetap berada di luar daerah dan menutup stasiun kereta bawah tanah ketika mereka mencari satu atau lebih tersangka.
Tyler Parsons, seorang karyawan di Victrola Coffee Roasters, mengatakan kepada The Seattle Times bahwa dia bekerja ketika dia tiba-tiba melihat para korban jatuh ke tanah ketika tembakan terdengar.
Dia mengatakan beberapa orang berlari ke tokonya untuk mencari perlindungan dan dia melihat dua orang dengan luka tembak.
"Penembakan itu agak menakutkan. Mengerikannya begitu dekat," katanya kepada surat kabar itu.
Satu tubuh yang ditutupi terpal putih dapat dilihat dalam gambar-gambar TV yang tergeletak di trotoar di depan McDonald's dua jam setelah penembakan. Tidak jelas apakah salah satu korbannya adalah wisatawan.
Susan Gregg, juru bicara Harborview Medical Center, mengatakan seorang wanita berusia 55 tahun yang tertembak di perutnya dilarikan ke ruang operasi dan bocah lelaki yang tertembak di kaki itu dalam kondisi serius. Para korban lainnya, sebanyak lima pria dalam kondisi membaik.
Gregg menambahkan bahwa kondisi luka bervariasi dari luka ringan hingga luka yang mengancam jiwa.
Seorang saksi mata yang diwawancarai oleh media setempat mengatakan dia melihat dua pria berdebat keras sebelum mereka mulai saling menembak, mengenai para penonton.
Sekitar 40.000 orang tewas akibat berbagai insiden terkait senjata api, termasuk bunuh diri dan pembunuhan, pada 2017 di AS, menurut angka pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News