"Kasus 12 agen Rusia itu terjadi saat pemerintahan Obama, bukan Trump. Mengapa pemerintahan saat itu tidak melakukan apa-apa, padahal Obama mendapat informasi dari FBI pada September, sebelum pemilu berlangsung?" tulis Trump di akun Twitter, seperti dikutip dari BBC.
Dakwaan oleh Penasihat Khusus Robert Mueller terhadap 12 agen Rusia terjadi menjelang pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Meski ketegangan terjadi, Gedung Putih menegaskan pertemuan Trump dengan Putin akan tetap berlangsung sesuai rencana awal. Rusia juga mengungkapkan hal senada.
Trump dan Putin dijadwalkan bertemu di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli mendatang.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut tuntutan itu adalah "skema konspirasi" untuk "merusak atmosfer" menjelang pertemuan Trump dan Putin.
Moskow menyebut tidak ada bukti yang menghubungkan 12 agen itu dengan peretasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News