Brexit, atau Britain Exit, adalah istilah bagi keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa. Tenggat waktu bagi Inggris untuk menghadirkan Brexit adalah Oktober mendatang.
Berbicara menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Inggris pekan depan, Bolton memandang hasil referendum Brexit di Inggris pada 2016 sebagai "kemenangan demokrasi." Ia juga mendukung tekad Trump yang akan terus menjalin kerja sama dagang dengan Inggris.
"Preferensi AS untuk Inggris adalah mengikuti rute yang telah diminta oleh rakyatnya sendiri, yakni untuk meninggalkan UE. Ini adalah pelajaran bagi semua orang dalam hal kemenangan demokrasi," tutur Bolton, dikutip dari laman The Age, Sabtu 1 Juni 2019.
"Sebagai negara terpisah nantinya, Inggris akan memiliki dampak yang lebih besar terhadap dunia," sambung dia.
Menurut Bolton, keluarnya Inggris dari UE juga akan membantu AS, terutama terkait Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO. Ia menilai Inggris sebagai negara independen dapat membuat NATO menjadi organisasi yang lebih efektif.
Bolton, 70, adalah seorang mantan duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan juga pejabat di era Ronald Reagan serta George W Bush. Bolton dipandang sebagai salah satu tokoh utama dalam lingkar dalam Trump.
Kunjungan Trump ke London pekan depan bertepatan dengan 75 tahun pendaratan D-Day -- saat pasukan AS dan Inggris berada di garda terdepan dalam invasi Normandy di era Perang Dunia II. Bolton memandang kunjungan ini sebagai kesempatan memperkuat hubungan militer kedua negara.
"Hubungan kedua negara masih sangat kuat seperti biasa. Menurut pandangan kami, peran Inggris bukan hanya kekuatan Eropa. Inggris adalah kekuatan dunia," sebut Bolton.
Baca: Trump Dukung Boris Johnson Jadi PM Inggris
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News