Bernie Sanders pernah menyebut Donald Trump sebagai presiden paling berbahaya dalam sejarah AS. (Foto: AFP)
Bernie Sanders pernah menyebut Donald Trump sebagai presiden paling berbahaya dalam sejarah AS. (Foto: AFP)

Sempat Kena Serangan Jantung, Sanders Mengaku Luar Biasa

Willy Haryono • 05 Oktober 2019 15:30
Washington: Bernie Sanders, senator Amerika Serikat dari Partai Demokrat, sempat dilarikan ke rumah sakit pada 1 Oktober lalu atas sejumlah keluhan penyakit. Jumat 4 Oktober kemarin, tim kampanye Sanders mengklaim pria 78 tahun itu merasa "luar biasa."
 
Dilansir dari laman AFP, Sabtu 5 Oktober 2019, tim dokter yang merawat Sanders mengatakan pasiennya tersebut sempat mengalami serangan jantung.
 
"Senator Sanders didiagnosis myocardial infarction," ujar tim dokter, menggunakan istilah medis untuk serangan jantung.

"Dua tabung dipasang di arteri yang tersumbat. Semua arteri lainnya normal," lanjut dia, dilansir dari laman AFP, Jumat 4 Oktober 2019.
 
Akibat serangan jantung tersebut, Sanders untuk sementara menghentikan kampanye. Serangan jantung itu terjadi saat Sanders menghadiri sebuah acara di Las Vegas pada Selasa kemarin.
 
Sanders adalah satu dari sejumlah politisi Demokrat yang akan mencoba maju dalam pemilihan umum 2020 untuk mengalahkan petahana Donald Trump.
 
Dalam pilpres 2016, Sanders sempat bersaing ketat dengan Hillary Clinton untuk mendapatkan tiket capres dari Demokrat. Ia kalah dari persaingan tersebut, dan mendukung penuh Clinton untuk mengalahkan Trump.
 
Untuk 2020, Sanders harus mampu mengalahkan banyak kandidat untuk mendapatkan tiket capres. Dua rival utamanya adalah mantan wakil presiden Joe Biden dan senator Elizabeth Warren.
 
Isu kesehatan hampir dipastikan digunakan oleh para rival Sanders dalam musim kampanye pilpres 2020.
 
Februari lalu, Sanders mengumumkan pencalonan dirinya. Tokoh asal Vermont itu tidak ragu dalam menyebutkan siapa musuh Amerika sebenarnya. Ia melabeli Trump sebagai "presiden paling berbahaya dalam sejarah Amerika modern."
 
"Kita akan menghadapi seorang presiden yang merupakan seorang pembohong, penipu, rasis, seksis dan perusak demokrasi. Ia memimpin kita ke arah otoriter," sebut Sanders kala itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan