Pejabat AS dan Kuba gagal mencapai kesepakatan mengenai pembukaan kembali kedutaan kedua negara dalam pertemuan di Washington, Jumat (22/5/2015).
Pertemuan tersebut gagal mencapai perjanjian menyeluruh mengenai pembukaan kembali kedutaan kedua negara dan memulihkan sepenuhnya hubungan diplomatik setelah terputus selama lebih dari 50 tahun.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS, Roberta Jacobson mengatakan ia masih optimistis bahwa perundingan itu akan diselesaikan tapi kedua pihak masih harus membahas lebih lanjut beberapa hal.
Jacobson dan rekannya dari Kuba, Josefina Vidal mengatakan, "berfungsinya kedutaan-kedutaan itu" menjadi pokok bahasan dalam perundingan putaran ini.
"Meskipun tidak ada pengumuman mengenai perjanjian secara menyeluruh, para perunding terus membuat kemajuan," ujar Vidal, seperti dikutip VOA Indonesia, Sabtu (23/5/2015).
Perundingan minggu ini merupakan kontak tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Presiden Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro bertemu dalam KTT Negara-negara Amerika di Panama April lalu.
Beberapa hari setelah pertemuan itu, Obama mengatakan, hendak mencabut Kuba yang komunis dari daftar Amerika mengenai negara-negara pendukung teroris.
Kongres AS miliki tenggat waktu sampai 29 Mei 2015 untuk meninjau keputusan Presiden Obama mencabut Kuba dari daftar itu
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News