Juru bicara Gedung Putih, Ned Price juga ikut berkomentar soal tulisan Hersh yang dipublikasikan di London Review of Books.
"Tulisan dia (Hersh) terlalu banyak yang tidak akurat serta pernyataan yang tak berdasar," kata Ned, seperti dikutip Washington Post, Senin (11/5/2015).
"Seperti yang kami katakan saata itu, informasi soal operasi ini hanya terbatas kepada lingkaran kecil dari pemerintahan AS. Presiden sebelumnya memutuskan untuk tidak memberitahu pemerintah lain, termasuk pemerintah Pakistan, yang tidak diberitahu hingga akhirnya penyergapan terjadi. Kami juga masih melanjutkan kerjasama dengan Pakistan untuk menghancurkan Al-Qaeda, tapi misi ini (Pembunuhan Osama) benar-benar rahasia," lanjut dia.
Sebelumnya, dalam laporan investigasinya, Hersh menyimpulkan, pemerintahan Obama telah bernegosiasi dengan pemerintah Pakistan dan ISI, dinas Intelijen Pakistan sebelum menyerbu kediaman Bin Laden di Abottabad, Pakistan. Namun, pemerintahan Obama kemudian mengklaim operasi penyerbuan ke tempat persembunyian Osama di Abottabad merupakan sebuah operasi infiltrasi rahasia.
Faktanya, menurut Hersh, tak ada baku tembak dalam penyergapan Osama, dan laporan yang diklaim dari sumber anonimnya hanya ada satu peluru yang menyebabkan kematian Osama.
Hersh juga percaya jika Presiden Obama dianggap menyembunyikan kebenaran di balik operasi ini jelang pemilihan presiden AS hanya untuk meningkatkan popularitasnya. Selain itu, kebohongan lain yang dilakukan Obama, seperti dituding Hersh ialah, jasad Bin Laden tak dimakamkan di laut seperti yang diklaim pemerintah AS, melainkan di wilayah Afganistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News