Penjara Guantanamo yang biasa menahan terduga teroris (Foto: AFP)
Penjara Guantanamo yang biasa menahan terduga teroris (Foto: AFP)

Pria Diduga Pengawal Osama bin Laden Dibebaskan dari Guantanamo

Fajar Nugraha • 23 Juni 2016 19:58
medcom.id, Guantanamo: Seorang pria yang dituduh sebagai pengawal dari mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, dibebaskan dari penjara khusus kejahatan teror Guantanamo.
 
Pria asal Yaman itu dituduh sebagai salah satu pengawal Bin Laden dan dibebaskan setelah 14 tahun ditahan. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjanjikan untuk penutupan penjara kontroversial tersebut, di akhir kekuasaannya.
 
Pemerintah AS sebenarnya sudah membebaskan Abdel Malik Abdel Wahab al-Rahabi sejak Maret 2014. Tetapi dia tidak dikirim kembali ke Yaman, karena perang yang tengah terjadi.
 
Al-Rahabi saat ini dikirim ke penjara kecil di Montenegro. Menurut CBS News, al-Rahabi sudah ditahan di Guantanamo sejak penjara itu dibuka pada 2002.
 
Sebelum akhirnya dibebaskan, menurut Pentagon, al-Rahabi bepergian dari Yaman menuju Afghanistan dan hampir dipastikan dia adalah anggota Al Qaeda. Tetapi pada akhirnya Pemerintah AS memutuskan al-Rahabi tidak menunjukkan ancaman keamanan dan bisa dibebaskan.
 
Al-Rahabi merupakan mantan tahanan yang ditampung di Montenegro kedua, sejak Pemerintah AS berupaya untuk mengurangi jumlah tahanan di Guantanamo. Utusan khusus Presiden AS untuk penutupan Penjara Guantanamo, Lee Wolosky, mengatakan bersyukur bahwa Montenegro menerima mantan tahanan Guantanamo.
 
"Montenegro saat ini bergabung dengan AS dan sekutu di Eropa yang menerima tahanan untuk ditampung. Dengan ini kami makin dekat untuk menutup fasilitas tersebut," tutur Wolosky, seperti dikutip Independent, Jumat (23/6/2016).
 
Guantanamo pernah menahan sekitar 680 tahanan. Sebagian besar dari mereka diketahui memiliki kaitan dengan Taliban atau Al Qaeda.
 
Dengan bebasnya al-Rahabi, membuat jumlah tahanan di Guantanamo saat ini menjadi 79 orang. Termasuk 29 orang yang sudah diperbolehkan pulang atau dipindahkan ke tempat lain. Repatriasi selanjutnya akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan