Polisi militer menggunakan meriam air, gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Pengunjuk rasa yang marah membalas dengan melempar batu dan membakar sejumlah ban di luar pintu gedung Kongres Argentina.
Kepala Kabinet Marcos Pena menuduh kubu oposisi menghasut warga untuk menggelar demonstrasi. "Kami melihat orang-orang ini sengaja berbuat kekerasan. Pertama di jalanan, kini di area (gedung Kongres)," ungkap dia, seperti disitat AFP.
Namun Konfederasi Tenaga Kerja Umum, serikat perdagangan utama di Argentina, menyalahkan kericuhan ini ke kubu pemerintah yang dinilai melakukan "militerisasi di sekitar Kongres."
Di dalam gedung, kekacauan membuat pemilihan suara mengenai reformasi dana pensiun ditunda. "Kita tidak bisa menjalani sesi ini dengan aksi kekerasan yang terjadi di luar," kata Elisa Carrio, Wakil Nasional Buenos Aires dan pemimpin partai ARI.
Jika reformasi ini diloloskan, Presiden Mauricio Macri akan memangkas defisit fiskal negara. Namun oposisi menegaskan reformasi akan berimbas buru pada 17 juta penerima dana pensiun di seantero Argentina.
Sejumlah pakar mengingatkan jika reformasi ini diloloskan, maka ratusan tuntutan hukum bisa dilayangkan ke pemerintah atas dasar pelanggaran prinsip-prinsip konstitusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News