Seperti dilansir Express, Rabu (9/11/2016), dalam telegramnya, Putin berharap Rusia dan AS dapat membangun kembali hubungan mereka yang sedang 'krisis'.
Putin menyampaikan bahwa Rusia dan AS harus membangun sebuah dialog konstruktif berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghormati dalam kepentingan dua negara.
Kremlin pun mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa Putin berharap Trump bisa mengatasi isu-isu internasional dan menghadapi tantangan keamanan global.
"Tidak ada rencana untuk pertemuan Putin dan Trump atau Barack Obama untuk saat ini," sebut Kremlin.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga menampik rumor adanya ikut campur Rusia dalam pemilu AS yang sering dituduhkan AS kepada Rusia.
"Dialog baru diperlukan antara AS dan Rusia. Putin juga yakin bahwa dialog ini akan melayani kepentingan dua negara," tuturnya.
Selama ini, Rusia dianggap mendukung Trump untuk menjadi presiden AS. Tak hanya itu, Trump pun sempat melontarkan kekagumannya terhadap Putin.
Dikabarkan, tepuk tangan riuh pun menggema di dalam Duma (legislatif Rusia) saat electoral vote untuk Trump melampaui jauh di atas Hillary Clinton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News