PM Kanada, Justin Trudeau (Foto: AFP)
PM Kanada, Justin Trudeau (Foto: AFP)

PM Kanada: Kematian Risdel sebagai Pembunuhan Berdarah Dingin

Sonya Michaella • 26 April 2016 08:41
medcom.id, Ottawa: Setelah Abu Sayyaf mengeksekusi warga negara Kanada, John Ridsdel, maka tersisa satu warga negara Kanada yang masih disandera Abu Sayyaf bernama Robert Hall.
 
Namun, Trudeau menolak menanggapi ketika ditanya apakah Pemerintah Kanada telah mencoba bernegosiasi dengan para penyandera atau membayar tebusan untuk membebaskan Hall.
 
"Pemerintah Kanada berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Filipina dan mitra internasional untuk mengejar mereka yang bertanggung jawab atas tindakan keji ini,"  kata Trudeau, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/4/2016).

Trudeau juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga Risdel dan teman-temannya atas kematian Risdel tersebut.
 
"Kanada mengutuk keras kebrutalan para penyandera dan kematian yang seharusnya tak ada ini. Ini adalah tindakan pembunuh berdarah dingin," tegas Trudeau.
 
John Ridsdel, 68 tahun, seorang mantan eksekutif pertambangan ditemukan dengan kepala terpenggal di pulau terpencil pada Senin 25 April, lima jam setelah tenggat waktu tebusan yang diminta Abu Sayyaf.
 
Adapun keempat sandera tersebut terdiri dari dua orang asal Kanada, termasuk Ridsdel, seorang warga negara Norwegia dan seorang wanita Filipina. Risdel ditangkap kelompok Abu Sayyaf ketika sedang berlibur di sebuah pulau di Filipina.
 
Kelompok Abu Sayyaf terkenal brutal dalam setiap aksinya. Hingga kini, mereka masih menyandera satu warga negara Belanda, satu warga negara Jepang, empat warga negara Malaysia, dan 14 warga negara Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan