Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (Foto: AFP)
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro (Foto: AFP)

Krisis Ekonomi, Presiden Venezuela Berlakukan Keadaan Darurat

Sonya Michaella • 20 Mei 2016 17:29
medcom.id, Caracas: Mahkamah Agung Venezuela memutuskan bahwa ketetapan yang dikeluarkan oleh Presiden Nicolas Maduro pekan lalu yang memberlakukan keadaan darurat adalah konstitusional.
 
Presiden Maduro juga merasa tak perlu khawatir akan dimakzulkan dengan referendum, karena  referendum itu tak akan sah.
 
Seperti dikutip BBC, Jumat (20/5/2016), keputusan ini memberikan kekuatan ekstra kepada Maduro untuk menangani krisis ekonomi Venezuela, termasuk kewenangan untuk memaksakan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat.

Namun, Selasa kemarin, parlemen yang dikuasai oposisi menolak ketetapan Maduro. Tapi Mahkamah Agung, yang jarang mengambil keputusan yang bertentangan dengan pemerintah, mengatakan ketetapan itu bisa dibenarkan.
 
Mahkamah mengukuhkan keputusan tersebut karena apa yang disebut "keadaan sosial, ekonomi, politik, alam dan ekologi yang luar biasa yang sangat mempengaruhi perekonomian nasional."
 
Krisis Ekonomi, Presiden Venezuela Berlakukan Keadaan Darurat
Demonstrasi di Venezuela/BBC
 
Pada hari Jumat pekan lalu, Presiden Maduro mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari, menuduh elit bisnis memboikot ekonomi dan Amerika Serikat (AS) merencanakan kudeta terhadap pemerintah sosialisnya.
 
Menurut kebijakan presiden yang dipublikasikan dalam lembaran pemerintah pada hari Senin, angkatan bersenjata dan komite lokal sekarang memiliki kewenangan untuk mendistribusikan dan menjual makanan.
 
Pihak berwenang juga akan diizinkan untuk memotong waktu bekerja di sektor swasta, seperti yang telah mereka lakukan di sektor publik, untuk menghemat listrik.
 
Langkah-langkah baru juga memungkinkan pemerintah untuk mengambil alih kendali barang kebutuhan pokok atau jasa, yang dikatakan para analis, akan membuka jalan untuk pengambilalihan perusahaan.
 
Oposisi menolak mentah-mentah kebijakan baru itu dan dan mendorong referendum untuk menggulingkan kekuasaan Maduro. Mereka sudah memulai prosesnya dua pekan lalu dengan menyerahkan petisi yang ditandatangani oleh 1,85 juta orang.
 
Tapi Wakil Presiden Venezuela Aristobulo Isturiz mengesampingkan kemungkinan referendum terhadap Maduro. Banyak warga Venezuela menyalahkan Maduro untuk krisis ekonomi yang dialami negeri itu.
 
Ekonomi Venezuela berkontraksi 5,7% tahun lalu dan diperkirakan akan menyusut lebih lanjut tahun ini. Inflasi mencapai 180%, menurut angka resmi, dan terjadi kekurangan obat-obatan dan makanan pokok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan