Julian Assange, pendiri situs WikiLeaks mengatakan data-data yang dibobol sebanyak lebih dari 170.000 email dari Sony Pictures dan anak perusahaan, ditambah lebih dari 30.000 dokumen.
Sony Pictures segera menanggapi ulah WikiLeaks itu dengan mengatakan bahwa situs tersebut hanya membantu para hacker mencuri informasi.
"Kami sangat menentang sikap WikiLeaks yang menganggap materi-materi itu dapat dipublikasikan," ujar pihak Sony Pictures seperti dilansir Huffington Post, Kamis (16/4/2015).
Bertolak belakang, Assange mengatakan bahwa publik berhak atas dokumen tersebut. Meskipun sudah ada di situs online Sony Pictures, dokumen tersebut sulit diakses.
"Arsip menunjukkan kinerja dari perusahaan multinasional yang berpengaruh itu," ujar Assange.
"Itu (arsip) layak dijadikan berita dan di pusat konflik geo-politik, semuanya milik domain publik. WikiLeaks pastikan akan membiarkannya tetap dapat diakses publik," tambahnya.
WikiLeaks memudahkan pengguna menemukan email, dokumen serta keseluruhan berkas dengan melakukan pencarian menggunakan kata kunci orang yang mengirimkan atau menerima email dan berkas. Situs itu menampakkan diri pada tahun 2010 yang diawali dengan publikasi kebocoran aliran diplomatis oleh Chelsea Mannig, yang dulu dikenal Bradley Manning.
Assange kini masih menghindar dari panggilan penahanan di Swedia di mana Ia dicari oleh pengadilan dalam penyelidikan dugaan kejahatan seks. Dia menghindari diekstradisi ke Swedia dengan berlindung ke Kedutaan Besar Ekuador di London sejak 2012.
Masalah Sony Pictures dimulai Desember lalu. Saat itu Sony mendapatkan serangan hacker dan penyebaran email rahasia menjelang rilis The Interview, sebuah film komedi yang menceritakan pembunuhan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Sebuah kelompok yang menamai dirinya penjaga perdamaian (Guardians of the Peace) mengambil langkah menyerang. Badan intelijen AS mengatakan kelompok itu terkait dengan Korea Utara, tetapi tak ada tautan resmi dibuat oleh AS.
Sony Pictures awalnya menyimpan The Interview, namun kemudian dirilis secara terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News