Seperti dikutip AFP, Selasa 10 April 2018, ini merupakan penggunaan hak veto ke-12 dari Rusia di DK PBB yang dilakukannya untuk melindungi Suriah.
Dua belas dari 15 anggota DK mendukung kerangka resolusi, termasuk Prancis, Inggris, negara-negara Afrika, Kazakhstan dan Kuwait. Bolivia menentang kerangka resolusi, sementara Tiongkok abstain.
Pertarungan AS dengan Rusia di PBB terjadi di tengah ancaman aksi militer Barat di Suriah. Ini terkait dengan Presiden AS Donald Trump yang mengaku mempertimbangkan aksi militer di Suriah.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley juga menyerukan hal serupa, dan menegaskan negaranya akan bertindak dengan atau tanpa dukungan DK PBB.
Baca: Trump Pertimbangkan Opsi Militer terhadap Suriah
Kerangka resolusi membutuhkan sembilan dukungan anggota DK PBB dan tanpa ada veto dari lima anggota permanen -- Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia dan AS,
Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh AS sengaja merancang resolusi ini sebagai alasan untuk melancarkan aksi militer di Suriah.
"Kami menggunakan veto untuk melindungi aturan internasional, perdamaian dan keamanan. Kami ingin memastikan Anda (AS) tidak menyeret DK PBB ke skema petualangan Anda," tegas Nebenzia.
DK PBB akan melakukan pemungutan suara untuk dua kerangka resolusi lainnya yang diusulkan Rusia. Kerangka pertama berisi usulan penyelidikan, dan kedua dukungan adanya investigasi oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News