"Saya mau bertemu dengan Presiden Iran, jika mereka ingin bertemu. Saya belum tahu apakah mereka sudah siap," kata Trump, dikutip dari AFP, Selasa 31 Juli 2018.
"Tak ada syarat untuk bertemu Iran. Mereka ingin bertemu, saya pasti mau. Bagus untuk negara. Baik untuk dunia, baik juga untuk mereka," lanjut dia lagi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengartikan pernyataan Trump di mana Iran harus bersedia menaati tiga langkah sebelum perundingan itu benar-benar terjadi.
"Presiden ingin bertemu jika memang Iran menunjukkan komitmen untuk perubahan, cara mereka memperlakukan rakyat, memperbaiki perilaku dan juga membuat perjanjian nuklir baru," ujar Pompeo.
Senada dengan Pompeo, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Garret Marquis mengatakan bahwa Trump sudah terbuka untuk dialog bersama Iran, namun hanya jika Iran mau berubah.
"AS siap untuk mengakhiri sanksi, membangun kembali hubungan diplomatik, mengizinkan Iran untuk memiliki teknologi canggih dan mendukung reintegrasi ekonomi Iran ke dalam sistem," ujar Marquis.
Saling kecam antara Trump dan Rouhani menyusul rencana AS menerapkan kembali sanksi terhadap Iran sebagai pembalasan terhadap upaya negara itu untuk mengembangkan teknologi nuklir.
Hal tersebut disinyalir dapat menyebabkan ekspor minyak Iran turun sebanyak sepertiga pada akhir 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News