Presiden AS Donald Trump terancam dimakzulkan. Foto: AFP
Presiden AS Donald Trump terancam dimakzulkan. Foto: AFP

Trump Dituding Langgar Sumpah Jabatan

Arpan Rahman • 04 Oktober 2019 14:11
Florida: Donald Trump dituding melanggar sumpah jabatannya karena meminta Tiongkok untuk menyelidiki calon lawannya di Pemilu Presiden 2020, Joe Biden.
 
Presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan Beijing harus memeriksa mantan wakil presiden dan putranya yang pengusaha, Hunter. Alasan dia karena mereka mendirikan dana ekuitas swasta di Tiongkok. Kendati Trump mengaku belum minta presiden Tiongkok untuk melakukannya.
 
Komentar tersebut menggemakan ‘bantuan’ serupa yang diduga diminta Trump kepada pemimpin Ukraina yang menyebabkan penyelidikan pemakzulan.

"Tiongkok harus memulai penyelidikan terhadap kedua Biden," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
 
"Karena apa yang terjadi di Tiongkok sama buruknya dengan apa yang terjadi dengan Ukraina," tegasnya, dilansir dari Sky News, Jumat 4 Oktober 2019.
 
Politisi dari Partai Demokrat, Adam Schiff yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Intelijen DPR AS mengatakan, komentar Trump berarti dia telah melanggar sumpah jabatan.
 
"Presiden Amerika Serikat mendorong negara asing untuk ikut campur membantu kampanyenya. Menyelidiki saingannya adalah pelanggaran mendasar sumpah jabatan presiden,” tegas Schiff.
 
"Itu membahayakan pemilu kita. Itu membahayakan keamanan nasional kita. Itu harus dikutuk oleh setiap anggota badan ini, Demokrat dan Republik sama. Dia merasa bisa melakukan apa saja dengan impunitas," cetusnya.
 
Penyelidikan pemakzulan dimulai setelah pembocor mengatakan presiden menelepon pemimpin Ukraina pada Juli untuk memintanya menyelidiki anak-beranak Biden.
 
Hunter Biden menjabat di dewan perusahaan gas Ukraina, Burisma, di saat yang sama ayahnya memimpin hubungan diplomatik pemerintahan Obama dengan Kiev.
 
Trump berkata dalam sebuah acara perawatan kesehatan di Florida pada Kamis bahwa Demokrat telah meluncurkan penyelidikan pemakzulan karena mereka tidak dapat mengalahkannya pada pilpres 2020.
 
"Itu sebabnya mereka melakukan pemakzulan -- mereka tahu mereka tidak bisa menang," katanya.
 
Biden, wakil presiden di bawah Barack Obama, merupakan kandidat utama untuk memenangkan nominasi Demokrat dan menantang Trump pada pemilihan presiden mendatang.
 
Trump mengaku belum meminta Presiden Tiongkok Xi Jinping menyelidiki Biden, tetapi mengatakan "tentu saja itu sesuatu yang bisa mulai kita pikirkan".
 
Dia melontarkan tuduhan ketika ditanya tentang negosiasi perdagangan dengan Tiongkok, yang saat ini terlibat perang dagang dengan AS. Presiden mengklaim Tiongkok memiliki "kesepakatan mesra" dalam perdagangan dengan AS karena Biden.
 
"Anda tahu apa yang mereka sebut. Mereka menyebut itu hadiah,” tutur Trump.
 
Dalam kasus Ukraina dan Tiongkok, Trump belum menunjukkan bukti kesalahan oleh Joe maupun Hunter Biden.
 
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok awal pekan ini menyebut tuduhan bahwa pemerintah Tiongkok memberi Hunter Biden USD1,5 miliar atau Rp21 triliun "sama sekali tidak berdasar".
 
Ketua Komisi Pemilu Federal Ellen Weintraub bereaksi terhadap pernyataan Trump tentang Tiongkok. Ia mengatakan itu pelanggaran hukum soal dana kampanye bagi siapa pun untuk "meminta, mendapat atau menerima" sesuatu yang bernilai dari warga negara asing sehubungan dengan pemilu AS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan