Peristiwa ini terjadi di kota Vichuloma, Departemen Oruro, Bolivia. Bocah laki-laki yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan menemukan laba-laba jenis Black Widow ketika tengah bermain di dekat sungai di sekitar kawasan rumahnya.
Ia mengambil laba-laba tersebut dan meletakan di tangannya dengan harapan hewan itu menggigitnya sehingga ia bisa menjadi Spider-Man. Dan benar saja, laba-laba berbahaya itu menggigit punggung tangannya.
Setelah digigit, sang anak laki-laki menangkapnya dalam gelas dan pulang. Sekitar tiga jam setelahnya, dia mulai merasa tidak enak badan, mengalami nyeri tubuh dan kontraksi otot yang intens.
Saat ditanya oleh ibunya, bocah laki-laki tersebut menceritakan bahwa dia telah digigit laba-laba berwarna-warni. Sang ibu kemudian membawanya ke puskesmas di kota tetangga, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum San Juan de Dios karena keadaan darurat medis.
| Baca juga: Langka! Jerapah 'Mulus Tanpa Bintik' Lahir di Kebun Binatang AS |
Dokter anak di rumah sakit menghubungi Kepala Program Penyakit Zoonosis dari Departemen Pelayanan Kesehatan Oruro, Ernesto Vasquez, untuk melakukan evaluasi terhadap bocah laki-laki itu.
“Kami sangat prihatin karena analisis dan pertanyaan yang diajukan kepada anak tersebut ketika dia sudah pulih menunjukkan bahwa dia terjangkit arakhnida dengan tujuan sederhana, yakni dia ingin menjadi Spider-Man,” kata Vásquez, dikutip dari Newsweek, Kamis, 24 Agustus 2023.
Vásquez lantas mengimbau orang tua harus mendidik anak-anak, terutama yang berusia di bawah 11 tahun, tentang risiko digigit laba-laba Black Widow. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa sangat membahayakan.
"Laba-laba hitam berpunggung merah ini adalah Black WIdow. Mereka tidak membuat siapapun menjadi Spiderman. Sebaliknya, mereka membahayakan nyawa," ujar Vásquez.
| Baca juga: Tobey Maguire Kembali Perankan Spider Man? |
Laba-laba Black Widow
Laba-laba ini adalah spesies arakhnida berbisa dalam genus Latrodectus. Umumnya, spesimen betina mempunyai ciri khas kemerahan berupa tanda berbentuk jam pasir di bagian bawah perut, yang warnanya cenderung gelap.Laba-laba Latrodectus ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika. Racun laba-laba ini mengandung neurotoksin yang dikenal sebagai alpha-latrotoxin. Racun ini mempengaruhi sistem saraf dan dapat menimbulkan nyeri, kemerahan dan bengkak di sekitar lokasi gigitan, kram perut, mual dan muntah, gemetar, serta berkeringat.
Laba-laba ini hanya menggigit untuk membela diri atau sebagai respons terhadap ancaman yang dirasakan. Orang yang digigit laba-laba ini seringkali tidak mengalami komplikasi serius, namun ada juga kasus gigitan laba-laba jenis ini yang mengakibatkan kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
