Seorang warga mengaku memeluk anak perempuannya dan berlindung di dapur saat tornado itu mulai melanda ibu kota Kuba pada Minggu 27 Januari malam.
"Terasa seperti ada banyak batu berjatuhan. Angin menerbangkan atap saya dan merusak semuanya," tutur Canaima Hernandez, 36, seperti disitir dari laman AFP, Senin 28 Januari 2019.
Kota tetangga Havana, Regla, juga terkena imbas tornado. Media lokal menyebut kekuatan tornado tersebut setara dengan badai terkuat yang pernah melanda Kuba.
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel turun langsung ke wilayah terdampak bencana dan menyapa sejumlah petugas gabungan. Ia menuliskan di Twitter bahwa dampak kerusakan akibat tornado ini cukup "parah."
Di kota Luyano, sejumlah serpihan dan puing bangunan memblokade beberapa ruas jalan. Petugas pemadam kebakaran dan ambulans dikerahkan ke banyak lokasi terdampak untuk menyelamatkan para korban.
"Kita berduka untuk jatuhnya tiga korban jiwa. Sementara 172 korban luka sedang mendapat perawatan," tulis Diaz-Canel. Ia menambahkan pihaknya sedang berusaha mengembalikan jaringan listrik ke beberapa area terdampak.
Terbentuk di Teluk Meksiko, tornado menghantam Kuba barat dengan kecepatan angin hingga 100 kilometer per jam. Warga di beberapa kota di Kuba selatan menyebut tornado kali ini "terdengar seperti suara mesin jet."
"Saya terjebak di dalam mobil bersama istri dan anak saya," tulis aktor Luis Panfilo Silva di media sosial miliknya. "Saya harus menghindari pepohonan tumbang, daerah tergenang banjir dan angin kencang dalam perjalanan menuju rumah. Kami sangat ketakutan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News