Hubungan diplomatik kedua negara terhenti pada 5 Maret. Ketika itu, Maduro menuding perayaan kematian Presiden Hugo Chavez sebagai landasan Panama bergabung dengan Amerika Serikat dalam upaya berkonspirasi terhadap Venezuela. Dua bulan kemudian, pemerintah Panama bersedia memperbaiki hubungan sesuai dengan permintaan Venezuela.
"Saya telah menyampaikan salam pada presiden Panama. Kami telah memperbaiki hubungan diplomatik dan politik dengan Panama mulai hari ini," ucap Maduro dalam tayangan langsung di televisi, seperti diwartakan Reuters, Selasa (1/7/2014).
"Kami akan memperkuat hubungan ekonomi, diplomatik, perdagangan dan energi. Tepuk tangan yang meriah untuk warga Panama," tambah dia, yang mengenakan baju berwarna bendera Venezuela.
Pemerintahan Maduro didera rentetan aksi protes sejak Februari lalu yang menelan lebih dari 40 korban jiwa. Unjuk rasa dipicu dari tingginya inflasi, kurangnya kebutuhan pokok dan keamanan warga.
Sementara itu Juan Carlos Varela telah resmi dilantik menjadi Presiden Panama pada Selasa (2/7/2014). Ia bersumpah akan memerangi korupsi dan menstabilkan harga kebutuhan dasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News