Baca juga: AS Ancam Perusahaan yang Berani Berbisnis dengan Venezuela.
Mengenakan warna merah dan membawa bendera Venezuela tiga warna, para pengunjuk rasa berkumpul di sebuah panggung di pusat ibukota untuk mendengarkan beberapa pejabat tinggi pemerintah.
Demonstrasi itu berlangsung selama 48 jam di mana Washington mengancam akan menggunakan setiap alat yang tepat untuk menggulingkan Maduro. Pemerintahan Trump juga memerintahkan pembekuan aset pemerintah Venezuela di AS dan melarang transaksi dengan pihak berwenang.
"Ini adalah agresi baru di antara kegilaan genosida yang mengatur Amerika Serikat," kata Diosdado Cabello, tokoh pemerintah paling kuat kedua setelah Maduro, seperti dikutip AFP, Kamis, 8 Agustus 2019.
"Apa yang mereka lakukan adalah meningkatkan penderitaan rakyat, termasuk oposisi,” jelasnya.
Sebagian besar massa terdiri dari milisi sipil dan pegawai sektor publik, massa berteriak: "Yankee pulang," dan "Hands off Venezuela."
"Kami berjuang melawan perang ini yang membuat hidup tidak mungkin," kata Elena Flores, seorang fasilitator program sosial pemerintah berusia 62 tahun.
“Trump gelisah, dia cemas, dia haus kekuasaan, dia ingin mendapatkan Venezuela," tambahnya.
Langkah-langkah Trump hanyalah yang terbaru dalam serangkaian sanksi yang dijatuhkan pada rezim Maduro dalam upaya untuk memaksa pemimpin sosialis dari kekuasaan demi pemimpin oposisi Juan Guaido.
AS adalah salah satu dari lebih dari 50 negara yang mengakui klaim Guaido sebagai penjabat presiden. Tiongkok menanggapi sanksi dengan mengatakan kepada AS untuk berhenti "mengintimidasi" negara-negara lain.
Berbicara pada sebuah pertemuan kecil di timur Caracas, Guaido menegaskan sanksi AS hanya akan memengaruhi pejabat tinggi rezim dan bukan populasi umum.
"Mereka menentang rezim, terhadap Maduro, produk dari kesombongan," pungkas Guaido.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id