Para pedemo mengecam upaya pemerintah sementara memulihkan stabilitas setelah pengunduran diri mantan Presiden dalam sengketa pemilihan. Sebagian besar korban tewas dan terluka berada di Sacaba, Kota Cochabamba.
"Mereka menderita luka tembak," ucap Direktur Rumah Sakit Meksiko di kota tersebut dilansir dari Gulf Today, Minggu, 17 November 2019.
Di ibu kota, polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata kepada demonstran yang melempar batu. Para orangtua dan anak-anak terjebak dalam kekerasan ini.
"Kini mereka membunuh saudara-saudara kita di Sacaba!" tutur Evo Morales di akun Twitter pribadinya.
Setelah mengundurkan diri pekan lalu, Morales diberikan suaka di Meksiko. Kemudian, seorang anggota parlemen yang dianggap tidak populer, Jeanine Anez mengklaim diri sebagai Presiden Interim.
Sebelumnya, Morales mengatakan pemilihan umum terbaru di Bolivia dapat digelar tanpa dirinya. "Demo demokrasi, jika mereka memang tidak ingin saya ikut pemilu, maka saya tidak akan emgnikutinya," kata Morales di Meksiko.
Ia mengaku tidak tahu siapa yang akan jadi kandidat dari partainya, Movement for Socialism (MAS). Menurutnya, semua itu tergantung kehendak rakyat.
Morales mengaku ingin kembali ke Bolivia begitu surat pengunduran dirinya telah disetujui badan legislatif. "Jika sudah disetujui, maka saya bisa pulang ke Bolivia sebagai warga biasa," ungkap Morales.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News