"Saya akan bertemu dengan NRA, yang mendukung saya, agar tidak membiarkan orang dalam daftar pengawasan teror, atau orang yang tidak boleh terbang, untuk membeli senjata api," tulis Trump dalam akun Twitter pribadinya, seperti dikutip BBC, Kamis (16/6/2016).
Selama ini Trump merupakan pendukung kuat dalam hak kepemilikan senjata dan bulan lalu pencalonannya mendapat sokongan dari Asosiasi Senapan Amerika Serikat (NRA).
Trump, yang dipastikan akan menjadi calon presiden, berpendapat orang-orang yang masuk dalam 'daftar pengawasan teror' akan dilarang membeli senjata api.
Miliarder asal New York ini sebenarnya juga menyampaikan pesan yang sama dalam sebuah wawancara TV padaNovember lalu, namun tidak menyinggungnya lagi sampai terjadi insiden penembakan di Orlando, Minggu 12 Juni.
Pelaku serangan di kelab malam di Orlando yang menewaskan 49 orang, Omar Mateen, sempat masuk dalam orang yang diawasi FBI.
Mateen masuk dalam daftar pengawasan teror selama 10 bulan karena komentar yang menghasut namun FBI kemudian menyimpulkan dia bukan ancaman teror.
Mateen juga merupakan warga negara AS keturunan Afghanistan. Dirinya mengaku berjanji setia kepada kelompok militan Islamic State (ISIS) sebelum menembaki orang-orang di kelab malam LGBT di Orlando.
FBI kini memeriksa istrinya, Noor, setelah laporan-laporan dari media AS yang menyebut dia mengetahui rencana serangan suaminya namun tidak memberitahukan kepada pihak berwenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News