FBI memeriksa lokasi ledakan yang terjadi di Texas (Foto: AFP).
FBI memeriksa lokasi ledakan yang terjadi di Texas (Foto: AFP).

Ledakan Texas Terbaru tidak Terkait Pengebom Berantai

Arpan Rahman • 21 Maret 2018 18:13
Austin: Tim-tim darurat telah menanggapi ledakan lain yang dilaporkan di Texas, Amerika Serikat (AS). Ledakan ini yang keenam dalam tiga pekan terakhir.
 
(Baca: Ledakan Kembali Terjadi di Texas, Satu Terluka).
 
Layanan Medis Darurat di Austin-Travis mengatakan seorang pria berusia 30-an terluka. Tetapi polisi tidak menghubungkan letusan "alat peledak" kepada orang lain yang telah menyebabkan kepanikan di kota ini.
 
Para penyidik ??terus mengejar tersangka pengebom serial yang meneror Austin selama berminggu-minggu. Mereka sudah menemukan apa yang tampak seperti petunjuk baru yang berharga dalam kasus ini.
 
Perangkat itu meledak di toko Goodwill serta toko-toko dan pusat perbelanjaan terdekat dievakuasi.
 
Gary Davis, presiden dan CEO dari Goodwill Texas, mengatakan perangkat itu dimuat dalam tas dan diledakkan ketika seorang pekerja memindahkannya.
 
"Kami menaruh semua donasi yang kami dapatkan dalam kotak kardus besar. Dia mengeluarkan sesuatu di dalam tas, benar-benar normal, dan alat itu tidak menyala," kata Davis.
 
"Di kota ini, jika alat peledak berbunyi, semua orang hanya tercengang dan panik. Kami semua gelisah," tambahnya seperti disitir ITV, Rabu 21 Maret 2018.
 
Bahkan sebelum laporan ledakan, Selasa malam, itu sudah menjadi hari yang sibuk bagi pihak berwenang.
 
Sebuah bom di dalam paket meledak sekitar pukul 1 dini hari Selasa ketika melewati sabuk konveyor di pusat pengiriman FedEx dekat San Antonio, menyebabkan seorang pekerja luka ringan.
 
Departemen Kepolisian Austin, FBI, dan agen federal lainnya mengkonfirmasi bahwa ledakan paket tersebut terkait dengan empat insiden sebelumnya, yang menewaskan dua orang dan melukai 4 lainnya.
 
Ledakan itu terjadi di fasilitas FedEx di Schertz, sebelah timur laut San Antonio dan sekitar 95 kilometer barat daya Austin.
 
Kemudian di pagi hari, polisi mengirim regu bom ke fasilitas FedEx di luar bandara Austin buat memeriksa paket mencurigakan yang dilaporkan sekitar pukul 06:20 waktu setempat.
 
Badan federal dan polisi kemudian mengatakan bahwa paket tersebut memang berisi bahan peledak yang berhasil dicegah oleh pihak berwenang. Mereka menambahkan bahwa paket yang dicegah juga diyakini terkait dengan pengeboman lainnya.
 
Di Washington, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan penyerang di balik pemboman itu "sakit jiwa".
 
Selama pertemuan Oval Office, pada Selasa 20 Maret, dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, presiden mengatakan, "Ini jelas individu atau kelompok yang sangat sakit," dan pihak berwenang "bekerja untuk mencari tahu motifnya."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan