Dalam sebuah wawancara dengan CBS, Minggu 15 Juli kepada pembawa berita CBS Evening News, Jeff Glor, dia percaya ada pertemuan bernilai dengan para pemimpin dunia seperti Putin dan Kim Jong-Un dari Korea Utara. Bahwa timbul sedikit risiko atas pertemuan yang direncanakan di Helsinki, Finlandia. Di mana mereka diharapkan mendiskusikan hubungan antara AS-Rusia dan berbagai masalah keamanan nasional.
Presiden AS akan bertemu dengan Putin beberapa hari setelah Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein mengumumkan dakwaan baru, Jumat, terhadap 12 pejabat intelijen Rusia. Mereka dituduh dalam peretasan Komite Nasional Demokrat (DNC) 2016.
Ketika ditanya tentang kemungkinan meminta para pejabat itu diekstradisi ke AS, Trump katakan dia 'mungkin' membahasnya dalam pertemuannya dengan Putin.
"Saya belum memikirkan itu. Tapi saya pasti akan bertanya tentang itu," katanya kepada Glor. "Tapi sekali lagi, itu terjadi selama pemerintahan Obama. Mereka melakukan segalanya selama pemerintahan Obama," cetusnya Trump, seperti dikutip dari UPI, Senin 16 Juli 2018.
Dia menambahkan peretasan informasi DNC merupakan hasil dari pihak yang memiliki sistem keamanan siber lebih lemah daripada Konvensi Nasional Republik.
Selama wawancara, dia memberi label Rusia, Uni Eropa, dan Tiongkok sebagai musuh AS. "Saya pikir kita memiliki banyak musuh," kata Trump.
Trump dan Ibu Negara Melania Trump meninggalkan Glasgow Prestwick Airport di Skotlandia sekitar jam 4:08 dini hari waktu setempat menuju Helsinki, menurut sejumlah laporan.
Trump memposting tiga cuitan soal perjalanan mendatang dan mengkritik negativitas dari media dan pihak Demokrat.
"Sebagian besar media kita memang musuh masyarakat dan semua kaum Demokrat tahu bagaimana melakukan perlawanan dan menghalangi mereka! Inilah sebabnya mengapa ada kebencian dan perselisihan di negara kita -- tetapi pada titik tertentu, itu akan pulih," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News