Menteri Lingkungan Hidup Kanada, Catherine McKenna mengatakan mereka telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Bollore Logistics Canada, untuk mengambil kontainer sampah mereka yang dikirim ke Filipina antara 2013 dan 2014.
Duterte memerintahkan pemerintahnya untuk menyewa perusahaan pelayaran swasta untuk mengirim 69 kontainer sampah ke Kanada. Jika Negeri Maple menolak menerimanya, Duterte mengancam akan meninggalkan semua limbah tersebut di perairan teritorial negara tersebut.
"Pemerintah Kanada akan menanggung seluruh biaya persiapan, pemindahan, pengiriman, dan pembuangan limbah," kata McKenna, dilansir dari Korea Times, Kamis, 23 Mei 2019.
Pekan lalu, Manila menarik duta besarnya untuk Kanada usai Ottawa melewatkan tenggat waktu 15 Mei yang ditetapkan Duterte untuk mengangkut sampah tersebut.
Dalam konferensi pers pada Rabu kemarin, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau tidak menawarkan rincian lebih lanjut mengenai kesepakatan dengan pemerintah Filipina.
"Ini adalah situasu yang tidak dapat diterima dan telah berlangsung terlalu lama. Kami sangat menantikan untuk memiliki solusi bagi warga Kanada dan mitra Filipina kami," tutur Trudeau.
Selama bertahun-tahun Trudeau tidak menanggapi protes dari aktivis lingkungan atas limbah tersebut. Trudeau hanya mengatakan 'secara teori' mungkin untuk mengirim limbah kembali ke Kanada, tetapi dia tidak mengambil tindakan dari teori tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News