Mereka mengatakan telah mengidentifikasi dua vaksin yang akan digunakan untuk melawan virus yang dapat menyebabkan cacat otak permanen pada bayi tersebut.
Percobaan medis dimulai pada akhir tahun ini, tetapi vaksin tidak akan tersedia selama beberapa tahun.
"Vaksin percobaan didasarkan pada percobaan yang dilakukan di Sungai Nil Barat terhadap virus dengue," ungkap Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, seperti dikutip ITV, Jumat (29/1/2016).
Ia menambahkan percobaan ini terlihat menjanjikan, harus dipahami bahwa vaksin tidak tersedia secara luas tahun ini.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa Virus Zika menyebar eksplosif di seluruh Amerika dan dapat mempengaruhi hingga empat juta penduduk.
Disarankan wanita hamil untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang terjangkit Virus Zika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News