Kali ini, perkaranya diajukan di New York, atas liputan rumor bahwa dirinya pernah bekerja sebagai wanita panggilan.
Dalam pengajuan terbaru, Senin 6 Februari, tim pengacara Ibu Negara berpendapat, laporan itu merusak reputasi diri.
Nyonya Trump, mengajukan gugatan dengan pernyataan sebagai, "pribadi yang punya keunikan, kesempatan satu-satunya seumur hidup, sebagai pribadi yang sangat ternama, serta mantan model profesional, juru bicara sebuah merek ternama, dan pengusaha wanita sukses, yang meluncurkan secara luas sebuah merek komersial dalam kategori pelbagai produk, yang masing-masing bisa mengumpulkan jutaan dolar dari ikatan bisnis dalam jangka waktu bertahun-tahun di mana Penggugat adalah salah satu wanita yang paling banyak difoto di dunia."
Kategori pelbagai produk tersebut, diuraikan, termasuk pakaian, aksesoris, perhiasan, kosmetik, shampoo rambut, minyak wangi dan lainnya.
Dilansir Telegraph, Selasa (7/2/2017), Melania Trump sebelumnya mengajukan gugatan terhadap Mail Media Inc di Maryland. Namun hakim awal bulan ini memutuskan kasusnya tidak harus diajukan di Maryland dan kemudian menghentikannya.
Oleh karena itu, gugatan kini diajukan di New York, tempat kantor perusahaan itu. Melania Trump menuntut kompensasi dan hukuman dendan minimal USD150 juta.
Ia menggugat Mail Media Inc bersama dengan blogger Webster Tarpley sebab melaporkan isapan jempol. Gugatan Melania yang semula diajukan di Maryland kepada kedua pihak, Tarpley dan Daily Mail, dicabut. Hanya gugatan terhadap Tarpley saja yang diizinkan untuk terus diurus di Maryland.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News