Virus korona COVID-19 telah melanda 62 negara, sehingga membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan status siaganya ke level tertinggi.
Berdasarkan data situs pemantau John Hopkins CSSE, virus korona COVID-19 telah menelan hampir 3.000 jiwa dan menginfeksi sekitar 87 ribu orang sejak pertama kali muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, tahun lalu.
Perhatian global kini tertuju kepada kematian pertama akibat korona di tanah AS. Tidak lama usai pengumuman kematian, Trump langsung menggelar konferensi pers.
"Kami telah melakukan langkah-langkah paling agresif dalam menghadapi virus korona," kata Trump kepada awak media di Gedung Putih.
"Negara kita telah bersiap menghadapi situasi apapun. Tidak ada alasan untuk panik," lanjutnya, dikutip dari laman AFP, Minggu 1 Maret 2020.
Dr Jeff Duchin, pejabat kesehatan untuk Seattle dan King County, mengatakan bahwa pasien yang meninggal akibat COVID-19 berusia 50 tahun. Sebelum terjangkit korona, pasien tersebut sudah mengalami "sejumlah masalah kesehatan."
"Ini merupakan hari kelam. Kita semua telah mendengar berita adanya seorang warga Washington yang meninggal akibat COVID-19," ucap Gubernur Washington Jay Inslee,
Inslee kemudian mendeklarasikan status darurat korona di seantero negara bagian Washington. Lewat status darurat, pemerintah pusat dapat menyalurkan bantuan untuk digunakan sejumlah agensi dan garda nasional di Washington.
Saat ini terdapat 71 kasus terkonfirmasi korona di seantero AS dengan satu kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News