Skandal merujuk pada dugaan Trump telah meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Hunter Biden, anak dari Joe Biden -- kandidat calon presiden dari Partai Demokrat. Skandal ini pertama kali diungkapkan seorang pembocor rahasia atau whistleblower.
Penasihat senior Gedung Putih Stephen Miller menyebut, Trump adalah 'whistleblower' sesungguhnya karena berusaha membongkar dugaan korupsi anak Joe Biden. Hunter diketahui pernah menjadi anggota dewan direksi di salah satu perusahaan di Ukraina.
"Presiden Amerika Serikat adalah seorang whistleblower," tutur Miller kepada Fox News Sunday, Minggu 29 September 2019.
"Sementara individu (pembocor rahasia skandal Ukraina) ini adalah orang yang berusaha merusak tatanan pemerintahan yang terpilih secara demokratis," sambung dia.
"Membongkar skandal korupsi (Hunter Biden) di Ukraina merupakan bagian dari kepentingan nasional Amerika," klaim Miller.
Pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, juga melawan penyelidikan pemakzulan yang didorong fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS.
Sembari memperlihatkan sejumlah dokumen yang disebutnya sebagai bukti praktik korupsi Hunter di Ukraina, Giuliani menegaskan bahwa Trump memang wajib mengangkat isu tersebut ke Pemerintah Ukraina.
"Jika dia (Trump) tidak meminta mereka menyelidiki Biden, maka dia akan dianggap telah melanggar konstitusi," kata Giuliani dalam program This Week media ABC.
"Donald Trump telah dijebak oleh Demokrat," lanjut dia.
Sementara itu, Trump mengaku ingin bertemu langsung whistleblower yang menuduh dirinya. "Seperti semua warga Amerika, saya juga berhak bertemu orang yang menuduh saya," tulis Trump di Twitter.
"Orang yang disebut-sebut sebagai whistleblower ini merepresentasikan percakapan saya dengan seorang pemimpin asing secara tidak akurat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id