Lula diarak para pendukungnya di luar sebuah penjara di kota Curitiba. Di penjara tersebut, Lula telah mendekamn selama 1,5 tahun atas tuduhan kasus korupsi.
Tokoh sayap kiri itu telah memimpin Brasil dari tahun 2003 hingga 2010, dan hingga kini masih menjadi seorang sosok populer.
"Saya tidak menyangka bisa berada di sini hari ini, berbicara dengan kalian semua," ujar Lula kepada para pendukungnya, dilansir dari laman BBC, Sabtu 9 November 2019.
Ia berjanji akan membuktikan dirinya tidak bersalah dalam kasus korupsi. Lula mengkritik "sistem peradilan busuk" di Brasil yang dianggapnya hanya berusaha untuk "mengkriminalisasi sayap kiri."
Dalam pemilihan umum tahun lalu, Lula adalah salah satu capres favorit. Namun dirinya dijebloskan ke penjara karena terjerat skandal korupsi perusahaan minyak Petrobas. Pemilu tersebut dimenangkan kandidat sayap kanan, Jair Bolsonaro.
Karena tersangkut kasus korupsi, Lula tidak diizinkan untuk ikut serta dalam pemilu atau acara politik lainnya. Ia telah membantah semua tudingan korupsi, dan menyebut kasusnya ini "bermuatan politik."
Jajaran hakim di Brasil menggelar pemungutan suara terkait sistem pradilan pada Kamis 7 November. Hasil pemungutan suara memutuskan bahwa terdakwa baru dapat dijebloskan ke penjara setelah semua opsi banding mereka telah digunakan.
April lalu, ribuan orang berunjuk rasa di depan penjara di Curitiba dalam mendesak pembebasan Lula.
Dalam sebuah surat yang dibacakan presiden Partai Pekerja Brasil Gleisi Hoffman, pihak Lula berkukuh dakwaan korupsi terhadap dirinya "tidak adil" dan hanya didesain untuk mencegah pencalonan pemilu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News