Juan Guaido menghadiri unjuk rasa kubu oposisi di Caracas, Venezuela, 5 April 2019. (Foto: AFP/Federico Parra)
Juan Guaido menghadiri unjuk rasa kubu oposisi di Caracas, Venezuela, 5 April 2019. (Foto: AFP/Federico Parra)

Simpatisan Guaido dan Maduro Turun ke Jalanan Venezuela

Willy Haryono • 07 April 2019 10:21
Caracas: Simpatisan kubu Presiden Nicolas Maduro dan juga dari pendukung tokoh oposisi Juan Guaido sekali lagi turun ke jalanan Caracas, Venezuela, untuk menyuarakan dukungan ke masing-masing tokoh. 
 
Unjuk rasa dua kubu ini berlangsung saat Venezuela dilanda pemadaman listrik berskala masif dan juga minimnya pasokan air bersih.
 
Guaido, pria yang mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro pada Januari lalu, mengajak para pendukungnya untuk tidak terbiasa hidup di tengah "kegelapan." Ia menyebut krisis listrik sejak awal Maret ini merupakan imbas dari buruknya pemerintahan Maduro.

Tidak hanya soal listrik, Guaido juga menyalahkan Maduro atas eksodus masyarakat Venezuela. Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekitar tiga juta warga Venezuela telah meninggalkan negara tersebut sejak 2015.
 
Alasan utama eksodus adalah karena banyak warga Venezuela ingin mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain. Hiperinflasi di Venezuela telah membuat mata uang bolivar hampir tidak ada nilainya.
 
"Lihat di sekeliling kalian, kita ini tidak sendiri," tutur Guaido kepada para pendukungnya dalam unjuk rasa di Caracas, Sabtu 6 April 2019.
 
"Warga Venezuela, lihatlah di sekeliling kalian. Semua orang ada di sini, dan kita akan terus memperjuangkan hak-hak kita," lanjut dia, dilansir dari laman Al Jazeera.
 
Lobelai Sandoval, salah satu demonstran, menyalahkan Maduro atas kepergian anak laki-lakinya. "Negara telah mengambil anak saya. Dia harus pergi dari negara ini," ungkap Sandoval, yang mengenakan pakaian berwarna bendera Venezuela.
 
"Saya kehilangan anak saya karena pemerintahan korup saat ini. Ada banyak ibu lain seperti saya, ada banyak keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta mereka," sambung dia.
 
Sementara itu di wilayah lain di Caracas, demonstran pro pemerintah juga turun ke jalan. Maduro, yang berkuasa sejak 2013 usai Hugo Chavez meninggal dunia, menuduh Amerika Serikat dan para sekutunya berusaha melakukan kudeta di Venezuela.
 
"Saya akan membela masa depan anak-anak dan cucu saya," kata Elizabeth Ruiz, seorang pendukung Maduro.
 
"Tidak boleh ada negara lain yang mengintervensi urusan dalam negeri kami. Negara ini adalah warisan dari presiden tercinta (Hugo) Chavez," tambah dia.
 
Baca: AS Jatuhkan Sanksi ke 34 Kapal Minyak Venezuela
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan