Sanksi tambahan ini akan lebih ditekankan pada bidang ekonomi, termasuk pada jaringan perdagangan yang kemudian diharapkan akan menekan program rudal Korut.
Dikutip dari AFP, Jumat 22 September 2017, tekanan berupa sanksi ekonomi dilakukan dengan memotong sumber pendapatan yang mendanai usaha Korut untuk mengembangkan senjatanya.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis Gedung Putih, industri energi, medis, pertambangan, tekstil dan transportasi Pyongyang termasuk di antara yang ditargetkan Kementerian Keuangan AS.
"Kementerian Keuangan AS dapat memberi sanksi kepada siapapun yang memiliki, mengendalikan, atau mengoperasikan bisnisnya dengan Korut," sebut pernyataan itu.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa bank-bank yang melakukan bisnis di Korut tidak akan diizinkan untuk juga beroperasi di AS.
"Tidak ada bank di negara manapun yang harus digunakan untuk memfasilitasi perilaku merusak Kim Jong Un," tegas Mnuchin.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho tak ambil pusing dengan komentar-komentar Trump di Sidang Majelis Umum PBB ke-72 yang sedang digelar di New York, AS.
Menlu Ri dijadwalkan akan memberikan pidatonya pada Jumat 22 September. Tidak diketahui ke mana arah dan apa yang akan dibahas Menlu Ri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News