Draf perubahan konstitusi tersebut rencananya mengubah definisi pihak dalam pernikahan yang sebelumnya antara pria dan istri menjadi "antara dua orang". Perubahan ini dilaporkan mendapatkan banyak dukungan dalam pertemuan-pertemuan di daerah.
Dilansir AFP pada Rabu 19 Desember 2018, komite yang bertugas menyusun draf perubahan konstitusi sudah menawarkan jalan tengah. Mereka mengusulkan untuk menunda penyelesaian isu ini sebagai cara untuk menghormati semua pendapat.
Walaupun menghadapi pembatalan, kelompok HAM di Kuba masih terus berusaha untuk melegalkan pernikahan sesama jenis. Salah satu tokoh yang vokal adalah Mariela Castro yang merupakan putri dari mantan pemimpin Kuba Fidel Castro.
"Kami belum menyerah, kami juga tidak akan menyerah pada aksi konservatif dan terbelakang yang menentang proyek pembebasan yang merupakan bagian dari revolusi Kuba," tulis Mariela dalam akun Facebook miliknya
Upaya untuk melegalkan pernikahan sesama jenis meningkat pada masa pemerintahan Presiden Miguel Diaz-Canel yang terpilih pada April lalu. Upaya ini dianggap sebagai salah satu bentuk perubahan dari rezim Castro di Kuba.
"Perubahan ini mendorong penghapusan semua jenis diskriminasi di masyarakat," ucap Diaz-Canel beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News