Demonstrasi di Bolivia. (Foto: AFP)
Demonstrasi di Bolivia. (Foto: AFP)

Oposisi Bolivia Serukan Pemilu untuk Selesaikan Krisis

Sonya Michaella • 04 November 2019 15:25
La Paz: Pemimpin oposisi Bolivia menyerukan pemilihan baru untuk menyelesaikan krisis politik yang melanda negara sejak 20 Oktober 2019.
 
"Solusi terbaik untuk krisis ini adalah pemilihan baru," kata pemimpin oposisi sekaligus mantan presiden Carlos Mesa, dikutip dari AFP, Senin 4 November 2019.
 
Jalan-jalan di negara yang terletak di Pegunungan Andes tersebut terlihat sepi selama akhir pekan dengan beberapa blokade di jalan akibat aksi damai dan demonstrasi. 

Mesa, yang memerintah Bolivia dari 2003 hingga 2005, mengatakan para pendukungnya akan tetap berada di jalan-jalan dalam protes damai sampai solusi untuk krisis tercapai. 
 
Pihak oposisi sebelumnya meminta Presiden Evo Morales untuk mundur. Pendukung Morales dan Mesa juga bentrok dalam protes pasca- pemilu.
 
Akibat demo, dua orang tewas dalam kerusuhan pada Rabu pekan lalu. Namun, seorang juru bicara pemerintahan Morales tidak segera mengomentari seruan Mesa untuk pemilihan baru. 
 
Morales telah berkuasa selama hampir 14 tahun. Dia dinyatakan sebagai pemenang pemilihan dengan selisih kurang dari 10 poin persentase yang dibutuhkanuntuk kemenangan langsung.
 
Hasil itu menimbulkan kontroversi setelah penghitungan suara dihentikan untuk satu hari ketika pemilihan tampaknya menuju putaran kedua.  
 
Setelah penghitungan suara dimulai kembali oleh pihak berwenang di tengah protes dari oposisi, pemerintah asing dan pemantau pemilu, terdapat perbedaan tajam suara pendukung Morales yang memberinya cukup suara untuk menghindari putaran kedua yang berisiko.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan