Pertemuan di Markas PBB itu berlangsung hanya beberapa minggu setelah Pemimpin Agung Iran Ayatulah Ali Khamenei mengeluh bahwa banyak perusahaan internasional menghindari berbisnis dengan Teheran sejak kesepakatan ini tercapai.
Dalam komentar di televisi pada 20 Maret, Khamenei mengungkapkan kesulitan Iran mengambil aset-asetnya di bank yang dibekukan negara-negara Barat selama bertahun-tahun pemberlakuan sanksi.
Dia juga mengatakan, banyak bisnis internasional, karena khawatir dengan pembalasan Amerika, menjauh dari kegiatan berbisnis dengan Republik Islam itu.
Menyusul pertemuan Selasa itu, Kerry memberitahu wartawan bahwa dia dan Zarif sepakat untuk bekerja sama guna memastikan persetujuan nuklir Iran dilaksanakan sesuai tujuannya.
"Kami membicarakan beberapa hal hari ini, dan kami membuat kemajuan," kata Kerry, seperti dikutip VOA Indonesia, Rabu (20/4/2016).
Berbicara secara terpisah dengan wartawan, Zarif mengakui adanya kemajuan, dan katanya, mereka berdua akan bertemu lagi Jumat di New York guna memastikan manfaat pasca sanksi ini akan tersedia untuk dinikmati oleh rakyat Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News