Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS mengatakan keputusan itu diambil "berdasarkan arahan dari presiden," yang merupakan hasil dari pengulasan kembali program bantuan untuk wilayah Palestina.
"Bantuan yang tadinya dialokasikan untuk Tepi barat dan Gaza akan dialihkan ke proyek-proyek prioritas tinggi lainnya," ucap pejabat itu, seperti dikutip dari AFP.
"Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan beragam tantangan yang dihadapi komunitas internasional dalam menyalurkan bantuan ke Gaza, dimana kelompok Hamas membahayakan kehidupan masyarakat di sana dan memperburuk situasi kemanusiaan serta ekonomi," lanjut dia.
Januari lalu, AS telah memangkas secara signifikan angka bantuan yang ditujukan kepada Agensi PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Hubungan antara pemerintah AS dan Otoritas Palestina terjun bebas saat Trump memutuskan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Palestina membekukan kontak dengan AS, dan menilai Washington sudah tidak bisa lagi memainkan peran sebagai mediator dalam proses perdamaian di Timur Tengah.
"Pemerintahan (Trump) ini telah merusak visi serta pendekatan AS di Palestina yang telah dibangun berdekade-dekade lalu," tutur Husam Zomlot, Kepala Delegasi Umum Palestina di AS.
"Setelah Yerusalem dan UNRWA, langkah terbaru ini adalah konfirmasi bahwa AS mengabaikan solusi dua negara dan mendukung agenda anti-perdamaian (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu," tambah dia.
Keputusan terbaru AS dalam memangkas bantuan terjadi saat krisis kemanusiaan di perbatasan Gaza-Israel, yang dilanda gelombang kekerasan sejak unjuk rasa di sana dimulai pada Maret lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id