Pengumuman Trump muncul setelah Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Sicily berakhir dengan deadlock terkait isu perubahan iklim.
Sejumlah kepala negara menyuarakan rasa frustrasi mereka atas sikap Trump yang belum mau berkomitmen untuk menepati janji memangkas emisi karbon.
"Saya akan membuat keputusan final terkait Perjanjian Paris pekan depan!" tulis Trump di akun Twitter, seperti dilansir AFP, Sabtu 27 Mei 2017.
Menteri Pertahanan AS James Mattis, yang komentarnya akan ditayangkan dalam sebuah program televisi pada Minggu 28 Mei 2017, mengatakan bahwa Trump kini sudah "membuka diri selebar-lebarnya" dalam isu perubahan iklim.
"Saya menghadiri beberapa diskusi di Brussels, dan isu perubahan iklim pun muncul, dan presiden sangat terbuka. Dia penasaran mengapa negara-negara berada di posisi mereka saat ini," ujar Mattis.
"Dan saya merasa yakin presiden sangat terbuka atas isu ini, dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari perjanjian (Paris) itu," sambung dia.
Trump mengakhiri kehadirannya di KTT G7 tanpa menghadiri upacara penutupan dan langsung bertolak ke Washington.
Deklarasi final KTT G7 merefleksikan deadlock antara AS dengan enam negara partisipan, yang semuanya berkomitmen kuat terhadap Perjanjian Paris.
"Amerika Serikat sedang dalam proses mengkaji kembali kebijakan perubahan iklim dan Perjanjian Paris, dan saat ini tidak dalam posisi untuk bergabung dalam konsensus isu-isu tersebut," tulis deklarasi akhir KTT G7.
"Memahami proses tersebut, (partisipan lain) menekankan kembali komitmen kuat mereka untuk mengimplementasikan Perjanjian Paris."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News