Mueller adalah mantan kepala FBI yang ditunjuk Kejaksaan Agung AS sebagai pengacara untuk kasus tersebut.
Dilansir dari BBC, Senin 18 Desember 2017, seorang pengacara dari tim transisi Trump menyebut bahwa ribuan surat elektronik (surel) diperoleh secara tidak ilegal oleh kubu Mueller.
Menanggapi pernyataan tim pengacaranya, Trump mengaku dia dan rakyat AS sangat kecewa atas kinerja Mueller. Meski demikian, saat ditanya apakah dirinya akan memecat Mueller, Trump dengan tegas menjawab tidak.
"Saya tidak yakin mereka memiliki sesuatu (bukti) karena terus terang, seperti yang sudah kami katakan, tidak ada kolusi antara tim kami dengan Rusia," tuturnya dalam perjalanan akhir pekan ke Camp David.
"Namun, saya tidak akan memecatnya," imbuh Trump.
Ketegangan meningkat antara Gedung Putih dan penyelidikan Mueller. Terlebih ketika Mueller menyatakan ada tim kampanye Trump yang terlibat dengan Rusia.
Pemerintah Trump menolak pernyataan Mueller. Dia membantah semua hasil penyelidikan pengacara tersebut.
Mueller juga menuding Jared Kushner, menantu Trump sekaligus penasihat di Gedung Putih, sebagai salah satu tokoh di balik keterlibatan Rusia dalam pilpres AS.
Beberapa anggota parlemen Demokrat menyatakan keprihatinan mereka atas kasus ini. Salah satu dewan pakar Demokrat di Parlemen mengutarakan kekhawatirannya bahwa Partai Republik berusaha mengakhiri penyelidikan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News