"Saya tidak akan pernah lupa ketika saya mendengar berita tentang tsunami yang melanda Samudra Hindia 10 tahun yang lalu. Foto dan rekaman video yang saya lihat sangat memilukan," ujar Menlu Kerry, dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar AS yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (24/12/2014).
"Seluruh isi kota, mulai dari kota-kota di Indonesia hingga Somalia, luluh lantak. Ombak deras menyapu bersih rumah penduduk, ratusan ribu nyawa hilang dan ada lebih banyak lagi yang terpisah dari keluarga mereka," lanjutnya.
Kerry menambahkan, sudah sepatutnya kita semua mengheningkan cipta untuk mengenang mereka yang telah pergi selamanya, mulai dari petani dan nelayan, hingga wisatawan dari kampung halaman kita. Menurutnya tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kehilangan yang sangat menyakitkan tersebut.
"Tidak ada cara untuk menghapus rasa pilu orangtua yang kehilangan anaknya, atau anak yang kehilangan orangtua mereka sehingga mereka harus mengemban tanggung jawab orang dewasa pada usia belia," imbuhnya.
Kerry juga menghargai jutaan orang yang telah memberikan kontribusi terhadap upaya pemulihan. Baginya mereka yang masih terus bekerja untuk membantu para korban bangkit kembali dan membangun kembali komunitas mereka, pantas untuk mendapat penghormatan. Tsunami Samudera Hindia 2004 adalah salah satu tsunami terganas yang pernah kita saksikan, tapi tsunami itu justru mendorong kita untuk menunjukkan sisi terbaik kita.
"Tsunami itu juga merupakan peringatan bagi kita. Seperti yang kita ketahui, ada banyak wilayah yang memang selalu dilanda banjir dan mengalami kenaikan permukaan laut. Selama beberapa tahun belakangan ini, para ilmuwan selalu mengingatkan bahwa perubahan iklim dapat mengakibatkan badai yang lebih sering dan lebih merusak, kecuali bila kita mencegahnya dan mengubah kebijakan kita," ucapnya.
Bencana yang terjadi di Filipina tahun lalu dan menyaksikan kerusakan yang diakibatkan Topan Haiyan/Yolanda, juga turut menjadi perhatiannya. Dirinya tidak bisa percaya bahwa topan semacam itu,–atau bahkan lebih buruk– akan terjadi dan terjadi lagi.
"Waktu untuk bertindak terhadap perubahan iklim adalah sekarang, sebelum terlambat untuk merespons peringatan," menurutnya.
"Kita berduka bersama sahabat-sahabat di Asia dan Afrika, yang terkena dampak bencana yang dahsyat ini. Kita berkomitmen untuk terus bekerja membantu kawasan membangun komunitas yang lebih aman dan tangguh. Kita juga berjanji untuk berupaya sebaik mungkin untuk mewariskan planet yang lebih aman dan berkelanjutan kepada anak dan cuci kita. Generasi-generasi di masa depan mengandalkan kita," tutup Kerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id