Seperti dikutip dari kantor berita AFP, Trump mengatakan pertemuan dengan Rouhani tidak ada dalam agenda, meski ia mengklaim ada "beberapa permintaan" agar keduanya dapat bertemu.
Baca: Presiden Iran Enggan Temui Trump di Markas PBB
"Mungkin suatu hari nanti (bisa bertemu). Saya yakin dia adalah orang yang sangat menyenangkan!" tulis Trump di Twitter, beberapa jam sebelum ia dan Rouhani dijadwalkan berbicara di Sidang Majelis Umum PBB.
Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada Mei lalu yang mengejutkan Tiongkok, Rusia dan beberapa negara Eropa. Hubungan Iran dengan AS terjun bebas sejak saat itu.
Lewat penarikan diri, AS bertekad menjatuhkan lebih banyak sanksi ekonomi kepada Iran. AS menilai sanksi harus dijatuhkan karena Iran mendukung terorisme di Irak, Suriah, Yaman dan Lebanon.
Sebelumnya, Rouhani mengatakan bahwa jika dialog memang harus terjadi dengan Trump, maka sejumlah syarat harus terlebih dahulu terpenuhi. Ia ingin Trump memperbaiki kerusakan akibat ulahnya menarik diri dari perjanjian nuklir bernama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
"'Jembatan' tersebut harus terlebih dahulu diperbaiki," ungkap Rouhani kepada media NBC.
Dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB kali ini, Rouhani menegaskan Iran akan terus berkomitmen kepada JCPOA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News