Serangan udara itu dilaporkan telah menewaskan dua warga sipil dan melukai empat orang lainnya. Mayoritas dari lima serangan udara itu terjadi di Raqqa, Suriah dan Mosul, Irak. Kedua wilayah ini dianggap sebagai kota utama yang dikendalikan militan Islamic States (ISIS).
Pekan lalu, Komando Pusat, yang mengawasi operasi militer AS di Irak dan Suriah melaporkan adanya delapan warga sipil yang tewas dalam serangan antara April hingga Juli.
"Ini kejadian tragis dan bukan sesuatu yang kami inginkan. Salah satu beban dari komando adalah menimbang nilai dari target serangan dengan potensi jatuhnya korban warga sipil," ujar Juru Bicara Pasukan Koalisi anti-ISIS pimpinan AS, Kolonel Steve Warren, seperti dikutip CNN, Sabtu (23/1/2016).
Warren menambahkan, hingga saat ini jet tempur pasukan koalisi sudah melancarkan sekitar 6.156 serangan udara di Irak dan 3.266 serangan di Suriah.
Baru-baru ini, pasukan koalisi meningkatkan serangan mereka di pusat finansial ISIS. Mereka menyerangan bangunan yang menjadi penyimpanan uang ISIS yang jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan dolar.
"Dengan target serangan baru ini, mengartikan bahwa pasukan koalisi siap untuk menerima korban dari pihak sipil," pungkas Warren.
Pada serangan di basis penyimpanan ISIS lainnya, Warren memperkirakan ada 50 warga sipil tewas. Tetapi setelah serangan perkiraan jumlah korban itu berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id