medcom.id, Washington: Penolakan terhadap Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), jelas terlihat di Washington. Bahkan aksinya mengganggu persiapan inagurasi.
Seorang warga bernama Ken Gonzales menuliskan bahwa aksi unjuk rasa sudah merusak persiapan inagurasi.
"Pengunjuk rasa menariakan 'tolak Trump, tolak KKK, tolak rasis. Pergi fasis'," tulis Gonzales dalam akun Twitternya, seperti dikutip Guardian, Jumat (20/1/2017).

Protes warga anti-Donald Trump (Foto: Guardian/Twitter).

Protes warga anti-Donald Trump (Foto: Guardian/Twitter).
Perhatian terhadap keamanan juga dipertanyakan oleh seorang warga, Paul Mason. Dia melihat banyak massa anti-Trump memenuhi wilayah yang akan dilintasi presiden terpilih AS itu.
"Setengah dari antrean sepertinya massa anti-Trump. Para pengunjuk rasa dibiarkan masuk dan berkumpul di dalam," tutur Mason.

Warga menolak Trump (Foto: Guardian/Twitter).
Massa Trump VS anti-Trump
Sebelumnya sekitar ratusan massa yang melakukan unjuk rasa menentang Donald Trump terlibat bentrok dengan massa pendukungnya di Washington.
Kelompok anti-Trump ini bertemu dengan massa pendukung Trump yang baru saja meninggalkan sebuah acara khusus untuk presiden terpilih AS itu pada Kamis 19 Januari.
Polisi yang berupaya memisahkan dua kubu yang berseteru, terpaksa menggunakan semprotan kimia kepada keduanya. Sementara masa anti-Trump sempat meneriakkan ucapan kasar.
Mereka juga membakar slogan protes yang mereka bawa. Hal itu memicu asap tebal di depan Gedung National Press, di mana acara Trump dilangsungkan.
Puluhan anggota polisi yang berpakaian lengkap, memberikan bantuan kepada warga yang ingin menonton acara Trump. Demonstran pun banyak yang memburu mereka.
Meskipun pada awalnya unjuk rasa berlangsung damai, saat menjelang malam juga aksi protes berubah menjadi kasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News