"Dengan serangan teroris akhir-akhirnya, baik itu yang terkait dengan entitas teroris, penipu atau pelaku tunggal, menjadi peringatan bagi warga AS untuk tetap waspada," ujar Kementerian Luar Negeri AS, seperti dikutip UPI, Sabtu (10/1/201).
"Penculikan dan penyanderaan yang melibatkan warga AS juga makin meningkat sejalan ISIS, Al Qaeda dan afiliasinya yang memperluas operasinya. Penculikan menjadi cara bagi kelompok ini membiayai operasi terornya," lanjut peringatan tersebut.
Kemlu AS juga menyebut ISIS, Al Qaeda wilayah Semenanjung Arab (AQAP) dan Al Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) sebagai pihak yang aktif melakukan penculikan dan disertai permintaan tebusan. Mereka juga menggunakan uang tebusan untuk membiayai operasi terornya.
"Kelompok ini umumnya menargetkan warga barat dari pemerintah atau pihak ketiga, yang telah memiliki bentuk kebijakan untuk membayar tebusan demi kebebasan suatu individu dalam penyanderaan," tutur peringatan itu.
Pengumuman ini muncul setelah pekan yang penuh kejadian berdarah di Paris, Prancis. Semua diawali dengan serangan di kantor Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. Hal itu berakhir dengan drama penyanderaan yang menewaskan dua orang pelaku penembakan.
Selain itu, di hari yang sama dengan penyanderaan oleh penembak di Charlie Hebdo, sebuah toko kelontong juga mengalami penyanderaan. Empat orang sandera tewas dalam kejadian ini, sementara satu pelakunya meregang nyawa ditembak polisi Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News