Pertemuan ini akan dilaksanakan di tengah-tengah KTT ASEAN di Laos pada 6-8 September.
"Kami benar-benar berharap bahwa Obama membicarakan kekhawatiran yang meningkat tentang beberapa pernyataan terbaru dari Presiden Filipina," kata Penasihat Gedung Putih, Ben Rhodes, seperti dikutip Associated Press, Selasa (30/8/2016).
Rhodes juga mengatakan bahwa pertemuan itu akan mencakup masalah-masalah terkait sepreti sengketa Laut China Selatan.
.jpg)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte/AFP
Terkait dengan sengketa perairan ini, Duterte telah menegaskan kepada Duta Besar Tiongkok di Filipina agar Tiongkok mematuhi putusan pengadilan arbitrase internasional.
Tiongkok dinyatakan tak memiliki klaim di jalur perairan internasional tersebut di mana putusan tersebut keluar pada 12 Juli lalu, tiga tahun setelah Filipina melaporkan kepada pengadilan arbitrase internasional.
Utamanya, kata dia, adalah kekhawatiran dunia, terutama PBB atas pemusnahan pengguna dan pengedar narkoba besar-besaran yang dilakukan Duterte.
Sejauh ini, dilaporkan 1.900 orang tewas dan 700 di antararanya tewas dalam operasi polisi sejak Duterte menjabat akhir Juni lalu sebagai Presiden Filipina.
Awal bulan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mendesak Filipina untuk menghentikan pembunuhan di luar hukum terhadap warga yang diduga melakukan pelanggaran terkait narkotika dan obat-obatan terlarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News