Pyongyang mengaku sudah menghidupkan kembali reaktor nuklir Yongbyon yang mampu memproduksi plutonium sebagai bahan baku senjata nuklir.
"Akan ada konsekuensi serius jika Korut tidak berhenti melakukan provokasi yang meresahkan keamanan regional dan menolak melaksanakan obligasi internasionalnya," ucap Menteri Luar Negeri AS John Kerry, seperti dikutip AFP, Rabu (16/9/2015).
"Posisi kami jelas: kami tidak akan menerima DPRK -- Korut -- sebagai negara nuklir, sama seperti sikap kami terhadap Iran," sambung dia.
Saat ditanya apa yang akan AS lakukan jika Korut terus berulah, Kerry mengatakan negara tetangga Korea Selatan itu sudah mengalami isolasi diplomasi atau dijauhi banyak negara.
Korut mematikan reaktor Yongbyon pada 2007 di bawah perjanjian pelucutan senjata nuklir, namun menghidupkannya kembali setelah melancarkan tes nuklir pada 2013.
Saat beroperasi maksimal, reaktor Yongbyon dapat memproduksi enam kilogram plutonium per tahun -- cukup untuk membuat satu bom nuklir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id