Dikutip laman AFP, Selasa 26 September 2017, pertemuan keduanya disebut sebagai upaya meningkatkan hubungan dan kerja sama. Hubungan kedua negara menjadi kurang baik setelah kudeta yang dilakukan militer Thailand tiga tahun lalu. Prayut pernah bertemu mantan Presiden AS Barack Obama dalam pertemuan puncak ASEAN-AS di California, Februari lalu.
"Presiden Trump berharap dapat menegaskan kembali hubungan antara AS dan mitra kunci serta sekutu lama di Asia, Kerajaan Thailand," demikian dikutip dari pernyataan Gedung Putih.
Kunjungan Prayut ke Gedung Putih merupakan undangan dari Trump, yang meneleponnya April lalu. "Keduanya akan membahas cara memperkuat dan memperluas hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama di wilayah Indo-Pasifik," imbuh pernyataan tersebut.
Militer Thailand telah memenjarakan oposisi, melarang demonstrasi dan menggenjot penuntutan di bawah undang-undang kerajaan sejak berhasil menggulingkan pemerintahan Yingluck Shinawatra pada 2014.
Namun, para jenderal yang saat ini menjalankan pemerintahan Thailand -- yang adalah mantan sekutu AS -- tengah bergerak mendekati Tiongkok.
Meski demikian, saat ini mereka tengah mencoba kembali bersekutu dengan AS di bawah pemerintahan Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News